Akad nikah di masjid sudah menjadi tradisi yang melekat sejak zaman dulu. Selain tempatnya yang suci dan tenang, masjid juga dianggap membawa berkah bagi pasangan pengantin yang hendak memulai kehidupan berumah tangga.
Nuansa religius dan kekhidmatan suasana menjadikan prosesi akad nikah terasa lebih sakral. Namun seiring berkembangnya waktu, banyak juga pasangan yang memilih nikah di KUA karena lebih praktis dan tetap sah secara hukum agama maupun negara.
Persiapkan untuk Akad Nikah di Masjid
Menggelar akad nikah bisa di rumah, gedung, KUA, atau bahkan masjid. Anda bebas memilih lokasi akad sesuai dengan preferensi pribadi. Meski lokasinya berbeda, esensi pernikahan tetap sama.
Tujuan utamanya adalah untuk menyatukan dua insan dalam ikatan yang suci dan penuh harapan akan masa depan bersama. Namun jika Anda ingin menggelar acara akad di masjid, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan. Berikut adalah beberapa diantaranya:
1. Izin dari Pengelola/Takmir Masjid
Menggelar akad nikah di masjid umumnya membutuhkan izin dari pihak pengelola atau takmir masjid. Hal ini penting untuk memastikan bahwa acara tidak mengganggu aktivitas ibadah lain seperti sholat berjamaah atau kajian rutin.
Biasanya calon mempelai atau perwakilannya perlu menghubungi takmir masjid terlebih dahulu untuk menyampaikan maksud penyelenggaraan akad, sekaligus menanyakan ketersediaan waktu dan ruangan.
Beberapa masjid besar bahkan memiliki prosedur pemesanan tertulis dan mungkin menerapkan biaya administrasi atau kebersihan. Anda juga harus mematuhi aturan khusus dari masjid. Misalnya larangan membawa alat musik dan batasan penggunaan alas kaki.
Jadi sebelum menentukan tanggal akad nikah di masjid, pastikan semua perizinan telah diurus dengan benar. Sebaiknya perizinan ini sudah diurus sejak jauh-jauh hari agar tidak bertabrakan dengan acara lain.
2. Dekorasi Akad
Dekorasi akad nikah di masjid sebaiknya disesuaikan dengan nuansa sakral dan kesederhanaan tempat ibadah. Karena masjid merupakan tempat yang suci, dekorasi tidak perlu berlebihan.
Pilih elemen-elemen yang sederhana namun tetap elegan, seperti bunga segar berwarna lembut, kain putih atau krem sebagai latar, dan ornamen bernuansa islami yang tidak mencolok.
Dekorasi utama bisa difokuskan pada area tempat duduk mempelai dan penghulu. Misalnya backdrop minimalis dengan kaligrafi dan taburan bunga. Hindari penggunaan dekorasi yang berlebihan seperti balon, lampu kelap-kelip, atau aksen warna yang terlalu mencolok.
Gunakan karpet bersih untuk alas duduk agar tetap menjaga kenyamanan dan kebersihan. Selain itu, pastikan semua peralatan yang digunakan mudah dibongkar pasang agar tidak mengganggu aktivitas masjid setelah acara selesai.
3. Mengurus Administrasi
Persiapan akad nikah tidak hanya soal dekorasi dan tempat akan tetapi juga melibatkan kelengkapan dokumen dan kejelasan status wali nikah. Calon pengantin harus mengurus berkas ke KUA setempat minimal 10 hari kerja sebelum tanggal pernikahan.
Dokumen yang diperlukan antara lain fotokopi KTP, KK, akta kelahiran, buku nikah orang tua, surat pengantar dari RT/RW dan kelurahan, serta pas foto berwarna. Selain itu, diperlukan pula surat izin orang tua dan surat belum menikah dari kelurahan.
Untuk pihak wanita, penting memastikan kejelasan wali nikah. Wali adalah ayah kandung atau laki-laki dalam garis keturunan ayah (jika ayah tidak ada). Jika wali tidak bisa hadir atau tidak memenuhi syarat, maka bisa digantikan oleh wali hakim yang ditunjuk oleh KUA.
Pastikan semua data valid dan sesuai agar proses akad nikah berjalan lancar tanpa hambatan administratif yang bisa menunda hari bahagia Anda. Dimanapun akad dilaksanakan, syarat-syarat ini wajib dipenuhi agar pernikahan dianggap sah.
4. Biaya Akad
Biaya akad nikah di masjid sebenarnya tidak berbeda dengan biaya akad di tempat lain. Jika akad dilakukan di KUA pada hari kerja dan jam kerja, biayanya gratis alias tanpa pungutan.
Namun, jika akad nikah dilangsungkan di luar KUA, seperti di masjid, gedung, atau rumah, maka akan dikenakan biaya resmi sebesar Rp 600.000 sesuai ketentuan pemerintah melalui PP No. 48 Tahun 2014.
Biaya tersebut dibayarkan langsung ke kas negara melalui bank atau kantor pos, bukan kepada petugas KUA. Selain itu, calon pengantin perlu melakukan koordinasi dengan pihak KUA terkait tempat diselenggarakannya acara.
Jika diurus oleh pihak ketiga maka akan ada biaya tambahan untuk membayar jasa. Jadi, meskipun akad di masjid terasa lebih sakral dan khidmat, dari sisi pembiayaan tetap sama dan bisa disesuaikan dengan kemampuan serta konsep pernikahan yang diinginkan.
5. Kenakan Pakaian yang Sopan
Jika Anda ingin menggelar acara akad nikah di masjid, sebaiknya kenakan pakaian yang sopan dan sesuai dengan norma tempat ibadah. Meskipun ini adalah momen spesial, tetap utamakan kesopanan dalam berbusana.
Untuk pengantin wanita, pilihlah busana yang menutup aurat, tidak terlalu ketat, dan tidak menerawang. Gamis panjang dengan kerudung bisa menjadi pilihan ideal. Sedangkan untuk mempelai pria, gunakan setelan jas atau baju koko dengan bawahan kain panjang atau celana.
Tamu undangan pun sebaiknya diimbau untuk mengenakan busana yang senada, sopan, bersih, dan menghormati suasana masjid. Hindari pakaian terbuka atau yang terlalu mencolok.
Karena masjid adalah tempat ibadah, menjaga adab dan tampilan merupakan bentuk penghormatan terhadap kesakralan lokasi. Memilih busana yang tepat sangat penting untuk menunjukkan rasa hormat terhadap tempat ibadah.
Itulah beberapa hal penting yang perlu Anda perhatikan jika ingin melangsungkan akad nikah di masjid. Suasana religius yang tercipta tentu menjadi nilai tambah yang tak ternilai, apalagi jika semua aspek dipersiapkan dengan matang.
Bagi Anda yang membutuhkan layanan dekorasi dan perlengkapan pernikahan yang sesuai dengan suasana masjid, Tendalux Sidomulyo siap membantu menyediakan solusi terbaik, mulai dari tenda, karpet, hingga backdrop bernuansa islami.
Kami juga menawarkan paket wedding Jogja yang fleksibel dan bisa disesuaikan dengan konsep akad nikah Anda. Didukung tim profesional dan pelayanan maksimal, kami siap menjadikan momen sakral Anda terasa lebih berkesan.