Taaruf merupakan proses perkenalan yang sesuai syariat agama Islam sebelum menuju ke jenjang pernikahan. Taaruf bukan hanya sekedar proses menuju pernikahan tanpa pacaran, akan tetapi ada beberapa tahapan taaruf yang perlu dilaksanakan.
Dalam agama Islam tidak ada istilah pacaran, sehingga orang yang hendak menikah sebaiknya melewati proses perkenalan dengan menggunakan cara taaruf. Namun sayangnya masih banyak orang yang menjalani taaruf namun tidak sesuai dengan syariat agama seperti masih berdua-duaan.
Arti Taaruf dalam Islam
Sebelum membahas lebih dalam mengenai apa saja tahapan taaruf dalam islam, penting juga mengetahui apa arti taaruf. Kata taaruf diambil dari surah Al-Hujurat ayat 13 dari kata arafa yang artinya mengenal.
Mengenal yang dimaksud yaitu mencari pemahaman yang lebih mendalam tentang kepribadian, latar belakang sosial, budaya pendidikan, keluarga, keyakinan, dan tujuan hidup pasangan. Taaruf menjadi langkah awal menuju pernikahan yang sah dalam agama Islam di mana kejujuran, transparansi, dan niat baik sangat perlu ditekankan.
Tahapan Taaruf Sampai Menikah
Dalam taaruf ada tahapan-tahapan penting yang harus dijalani dengan penuh kesadaran, kejujuran, dan berlandaskan nilai-nilai agama Islam. Berikut ini adalah tahapan taaruf yang perlu dijalani sebelum menuju ke jenjang pernikahan.
1. Mendatangi Orang Tua Calon
Langkah pertama dalam proses taaruf yaitu mendatangi kedua orang tua calon pasangan wanita. Jadi Anda tidak diperbolehkan mendekati dengan cara pacaran. Agama Islam mengajarkan seorang pria untuk datang langsung ke pihak orang tua pihak wanita, kemudian mengutarakan niatnya.
Hal sebaliknya juga bisa dilakukan dimana pihak orang tua perempuan mendatangi pihak orang tua laki-laki untuk mengutarakan niatnya. Selain agar calon pengantin saling mengenal, pihak keluarga laki-laki dan perempuan juga harus saling mengenal karena pernikahan bukan sekedar menyatukan dua insan akan tetapi juga menggabungkan dua keluarga besar.
2. Menjalin Komunikasi dan Menggali Informasi
Tahapan taaruf yang kedua yaitu menjalin komunikasi dengan tujuan untuk menggali informasi yang lebih banyak antara satu sama lain. Meskipun demikian calon pengantin tidak dianjurkan bertemu tanpa didampingi oleh saudara, keluarga, atau teman dekat.
Ketika Anda sedang menjalin komunikasi dan berbagi informasi dengan calon pasangan, usahakan agar proses ini berjalan dengan baik. Kedua belah pihak harus saling jujur dan terbuka agar tidak ada penyesalan di kemudian hari.
3. Tidak Boleh Berkhalwat
Khalwat adalah situasi dimana seorang pria dan wanita yang bukan mahram berada dalam satu ruangan atau situasi yang memungkinkan mereka berdua dalam privasi tanpa adanya pengawasan dari pihak lain. Ketika sedang taaruf Anda tidak diperbolehkan berkhalwat atau berduaan.
Meskipun tujuan taaruf adalah untuk saling mengenal satu sama lain, akan tetapi masing-masing calon pasangan harus mengerti batasan ketika berinteraksi untuk menghindari godaan setan. Orang yang menjalani proses taaruf dengan tetap berkhalwat, maka bisa dikatakan taarufnya tidak sempurna.
Oleh karena itu ketika calon pengantin saling bertemu untuk berkomunikasi harus didampingi oleh pihak ketiga atau mendapat pengawasan dari keluarga agar interaksi tetap terjalin sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
4. Selalu Menundukkan Pandangan
Ketika bertemu dengan calon pasangan, Anda dan calon pasangan harus selalu menundukkan pandangan. Menundukkan pandangan yang dimaksud yaitu menundukkan nafsu supaya tidak lepas kendali. Dalam agama Islam, menjaga pandangan menjadi keharusan karena pandangan bisa memicu tindakan-tindakan asusila.
5. Sholat Istikharah
Tahapan taaruf yang satu ini sangat penting karena sebagai seorang muslim, Anda perlu memohon pertolongan pada Allah agar proses taaruf diberi kemudahan dan kelancaran. Selain itu dengan menjalankan shalat istikharah, Anda akan diberi petunjuk oleh Allah jawaban terbaik untuk keputusan yang akan diambil.
Jawaban biasanya berupa kemantapan hati untuk menuju jenjang pernikahan atau sebaliknya. Meskipun demikian, Anda perlu meluruskan niat bahwa taaruf dilakukan dengan tujuan untuk membentuk rumah tangga yang sakinah, mawadah, warohmah demi menyempurnakan ibadah.
6. Menentukan Waktu Khitbah
Setelah kedua belah pihak mantap dengan keputusan untuk menikah, selanjutnya Anda bisa menentukan waktu khitbah atau lamaran. Waktu lamaran harus segera dilakukan karena taaruf yang terlalu lama bisa merugikan pihak wanita.
Jarak waktu yang ideal proses taaruf dengan lamaran yaitu sekitar 1 sampai 3 minggu saja. Namun Anda bisa menyesuaikan durasi tersebut sesuai dengan kondisi kedua belah pihak dan kesepakatan bersama.
7. Melangsungkan Akad Nikah
Setelah semua tahapan taaruf di atas selesai Anda dan pasangan bisa melangsungkan akad nikah. Tentu saja Anda perlu mempersiapkan segala sesuatunya mulai dari mahar, adat yang akan digunakan, dan segala sesuatu yang diperlukan.
Demi kemudahan proses persiapan, sangat direkomendasikan menggunakan jasa wedding organizer supaya Anda hanya perlu mempersiapkan hal-hal yang penting saja. Acara akad tidak harus diselenggarakan dengan mewah, apalagi dengan niat pamer dan menyombongkan diri. Acara akad sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan saja.
Jasa Sewa Tenda di Jogja
Mengenal pasangan hidup melalui proses taaruf adalah awal dari perjalanan menuju pernikahan yang diridhoi Allah. Kami sangat menyadari bahwa pernikahan merupakan momen yang sangat penting dalam hidup setiap orang. Oleh karena itu, kami hadir untuk membantu Anda mewujudkan pernikahan yang diimpikan.
Kami menyediakan berbagai pilihan tenda yang bisa disesuaikan dengan tema pernikahan. Selain tenda, Tendalux Sidomulyo juga menyediakan berbagai peralatan penunjang seperti sound system, genset, blower air, cooler, blower angin, dan lainnya.
Jadi Anda bisa mendapatkan semua perlengkapan untuk persiapan dalam satu tempat. Hubungi kami sekarang juga untuk pemesanan tenda atau detail informasi yang lebih lengkap.