Pada budaya Tionghoa, pernikahan tidak hanya sebuah momen mempersatukan kehidupan dua orang manusia saja. Melainkan juga tradisi sakral yang lekat dengan kemewahan dan memiliki nilai filosofis yang mendalam. Tradisi pernikahan Tionghoa tidak hanya menjadi seremonial semata. Namun, sarat dengan simbol kesejahteraan, keberuntungan, dan keharmonisan.
Dengan melakukan upacara adat, maka diharapkan, rumah tangga yang akan dijalani pasangan bisa langgeng dan membawa kebaikan. Sebab, mulai dari prosesi lamaran sampai resepsi, merupakan tahapan dengan makna khusus yang akan diwariskan sampai generasi mendatang.
Di era modern ini, pasangan Tionghoa banyak yang masih mempertahankan tradisi meski beberapa unsur sudah disesuaikan dengan hal-hal kekinian. Namun, nilai-nilai budaya tetap dipertahankan sehingga tercipta perpaduan yang serasi antara budaya dan trend.
Untuk itu, artikel ini akan membahas secara lengkap apa saja adat pernikahan Tionghoa di Indonesia, serta serba-serbinya yang menarik. Kami akan mengulasnya dari proses awal sampai akhir!
Serba-serbi Pernikahan Tionghoa yang Eksklusif

Berikut serba-serbi tradisi pernikahan Tionghoa yang memberikan kemewahan dan eksklusivitas pada setiap perayaan. Langsung saja, ini dia penjelasan selengkapnya:
1. Dimulai dengan Prosesi Lamaran (Guo Da Li)
Tahapan pertama pada tradisi pernikahan Tionghoa adalah lamaran atau disebut juga dengan Guo Da Li. Ini adalah semacam prosesi formal yang mana pihak pria akan datang melamar wanita secara resmi. Pada prosesi ini, pengantin wanita akan dibawakan seserahan berupa teh, kue tradisional, kurma merah, buah jeruk, dan berbagai barang lainnya.
Selain menjadi permintaan restu dan pernghormatan pada pihak wanita, Guo Da Li juga mengandung makna pemberian seserahan yang melambangkan kebahagiaan dan rezeki. Sedangkan khusus untuk pemberian teh adalah tanda penghormatan pada orang tua.
2. Pemberian Mas Kawin yang Disepakati Bersama (Pin Jin)
Pemberian mas kawin dilakukan oleh pihak pengantin pria pada keluarga pengantin wanita. Biasanya, jumlahnya akan disesuaikan dengan kesepakatan dua belah pihak. Biasanya, jumlahnya mengandung angka keberuntungan. Misalnya, 8 yang melambangkan kemakmuran dan kekayaan.
Tak hanya sebagai mahar saja, Pin Jin juga bentuk penghargaan pada orang tua pengantin wanita karena sudah mendidik putrinya dengan baik. Termasuk juga bentuk kesiapan dari pihak pria untuk bisa bertanggung jawab secara finansial pada keluarga yang akan dibentuknya di masa mendatang.
Setelah itu, akan dilakukan prosesi Sangjit yakni tukar menukar seserahan dari kedua belah pihak. Setelah pihak pria memberikan berbagai barang seperti pakaian merah, perhiasan, kue khas, dan perlengkapan sembahyang, pihak wanita juga akan memberikan balasan seserahan dengan jumlah yang lebih sedikit sebagai simbol bahwa mereka menerima lamaran pihak pria.
3. Upacara Teh sebagai Bentuk Penghormatan (Tea Pai Ceremony)

Dalam tradisi pernikahan Tionghoa, Tea Pai Ceremony merupakan prosesi yang sangat penting. Pada acara ini, pengantin akan menyajikan teh pada orang tua dan anggota keluarga lain yang lebih tua yang berarti mereka menghormatinya. Selanjutnya, pasangan pengantin akan menerima perhiasan, angpao, maupun nasihat pernikahan dari tetua.
Selain sebagai penghormatan, Tea Pai Ceremony juga merupakan momen memperkenalkan pengantin baru pada semua anggota keluarga besar. Biasanya, upacara ini membuat suasana penuh dengan kebersamaan dan kehangatan. Setelah acara ini, pasangan calon pengantin tidak boleh melakukan berbagai pantangan sebelum menikah Tionghoa.
4. Rias dan Gaun Pengantin (Qun Kwa dan Cangshan)
Setiap aspek pada pernikahan Tionghoa sangat penting. Termasuk juga pada penggunaan gaun pengantinnya. Pengantin wanita memakai Qun Kwa yakni gaun pernikahan elegan berwarna merah khas yang masih mengusung nilai tradisional.
Gaun ini memiliki hiasan berupa burung phoenix dan sulaman naga. Sedangkan pengantin pria akan mengenakan Changsan, yakni pakaian dengan motif khusus yang mencerminkan kemakmuran dan keberanian.
5. Resepsi Pernikahan Penuh Kemewahan
Tahap selanjutnya adalah resepsi pernikahan yang dirayakan dengan sangat mewah. Perayaan ini kerap diadakan di ballroom hotel maupun restoran mewah. Makanan yang disediakan juga sangat beragam. Namun, beberapa makanan khas yang wajib tersedia adalah sup sirip ikan hiu, bebek panggang, ikan. Hidangan tersebut melambangkan kebahagiaan dan keberuntungan.
Bagian yang tak kalah unik pada resepsi pernikahan Tionghoa adalah adanya acara Yam Seng. Para tamu akan bersulang sembari berteriak “Yam Seng!” dengan semangat. Tujuannya adalah membuat harapan kemakmuran dan kebahagiaan untuk pasangan pengantin.
6. Kembali ke Rumah Orang Tua (San Chao Hui Men)

Sesudah upacara pernikahan berlangsung, kira-kira tiga hari setelahnya, pengantin wanita kembali ke rumah orang tuanya. Prosesi ini disebut dengan San Chao Hui Men.
Tradisi ini merupakan bentuk penghormatan pada keluarga wanita serta menjadi simbol jika sang istri masih ada ikatan dengan keluarganya. Biasanya, pengantin wanita akan membawa hadiah pada orang tuanya sebagai tanda terima kasih.
Pernikahan Tionghoa adalah refleksi dari nilai budaya yang begitu mendalam. Dengan prosesi yang penuh makna, pernikahan tersebut dapat mempererat dua keluarga besar.
Bagi Anda yang sedang merancang pesta pernikahan dengan konsep tradisional seperti pernikahan Tionghoa ataupun pernikahan modern, maka dibutuhkan perlengkapan yang memadai agar acara bisa berjalan sesuai dengan keinginan.
Maka dari itu, Tendalux Sidomulyo siap membantu Anda dalam menyediakan layanan sewa tenda, dekorasi, paket wedding Jogja, dan berbagai perlengkapan pesta yang lain. Tentu saja, Tendalux menyediakan layanan yang profesional serta kualitas yang terbaik. Dapat dipastikan momen istimewa Anda akan menjadi lebih berkesan.
Yuk, segera hubungi Tendalux Sidomulyo agar acara pernikahan Anda bisa berjalan sesuai impian. Caranya sangat mudah, tinggal klik ikon WhatsApp di pojok kanan bawah laman ini segera!