Upacara pedang pora pernikahan biasanya digelar oleh pasangan yang memiliki latar belakang militer atau kepolisian. Tradisi ini melambangkan kehormatan, kesetiaan, serta restu dari rekan-rekan sejawat terhadap pasangan pengantin.
Dalam prosesi ini, barisan prajurit berseragam akan membentuk gerbang pedang yang diangkat tinggi sebagai simbol penghormatan bagi kedua mempelai yang melangkah menuju kehidupan baru.
Apa Itu Upacara Pedang Pora?

Upacara pedang pora adalah tradisi sakral dalam pernikahan yang melibatkan para perwira dari berbagai lembaga pendidikan militer, seperti Akmil, Akpol, AL, IDP Sepwamil atau Semapa PK.
Dalam prosesi pedang pora, barisan prajurit berseragam membentuk gerbang pedang yang diangkat tinggi kemudian dilalui oleh pasangan pengantin. Tradisi ini adalah simbol kehormatan dan doa serta restu dari rekan sejawat untuk kehidupan baru sang prajurit.
Upacara pedang pora merupakan proses yang hanya dapat dilakukan satu kali seumur hidup. Jadi, apabila seorang prajurit kembali menikah setelah menduda, tradisi kehormatan ini tidak akan diadakan lagi pada pernikahan berikutnya.
Syarat yang Harus Dipenuhi

Pastikan Anda sudah melengkapi semua persyaratan administrasi agar pelaksanaan upacara pedang pora pernikahan berjalan lancar dan tanpa kendala. Dokumen-dokumen ini penting untuk mendapatkan izin resmi dari satuan militer dan instansi terkait. Berikut daftar persyaratannya:
- Surat permohonan izin menikah beserta 10 lembar salinan yang sudah ditandatangani oleh atasan satuan pihak calon suami, seperti Komandan Batalyon (Danyon).
- Surat pernyataan kesanggupan dari calon mempelai wanita, lengkap dengan tanda tangan dan materai.
- Surat persetujuan orang tua atau wali calon istri yang sudah ditandatangani secara resmi.
- Surat keterangan belum menikah dari Pemerintah Desa dan KUA setempat.
- Surat keterangan menetap dari orang tua calon suami dan calon istri.
- Surat Sampul D, yang bisa diurus di Kodim atau Koramil domisili calon mempelai wanita. Surat ini ditujukan kepada Komandan Kodim, Pasi Intel, Pasi Ter, dan Danramil.
- Dokumen N1 (keterangan akan menikah) dan N2 (asal-usul calon mempelai wanita).
- Dokumen N4, yaitu surat keterangan tambahan tentang calon mempelai wanita.
- Surat pernyataan bersama dari calon suami dan calon istri.
- Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dari calon mempelai wanita serta orang tuanya.
- Fotokopi ijazah dan akta kelahiran kedua calon mempelai.
- Fotokopi KTP calon mempelai wanita beserta orang tuanya.
- 12 lembar pas foto calon mempelai pria ukuran 6×9 dengan Pakaian Dinas Harian (PDH) berlatar belakang biru.
- 5 lembar pas foto calon mempelai wanita ukuran 4×6 berpakaian Persit dengan latar biru.
Semua dokumen di atas harus diketahui dan disahkan oleh pihak desa atau kelurahan setempat agar sah secara hukum serta mencegah terjadinya kesalahan administrasi. Sebaiknya Anda menyiapkan seluruh berkas ini lebih awal agar acara berjalan lancar.
Susunan Acara Upacara Pedang Pora

Upacara pedang pora pernikahan yang dihadiri orang tua dengan upacara tanpa dihadiri orang tua memiliki sedikit perbedaan. Berikut adalah susunan acara upacara pedang pora dengan atau tanpa orang tua.
1. Upacara Pedang Pora Tanpa Orang Tua
Dalam pelaksanaan upacara pedang pora yang tidak melibatkan orang tua, terdapat 12 tahapan prosesi yang berjalan secara khidmat dan penuh makna. Dimulai dari masuknya pasukan pedang pora ke area upacara.
Kemudian disusul oleh kedatangan pengantin bersama pengiring atau panitia, lalu masuknya inspektur upacara. Setelah itu, komandan pasukan memberikan laporan kepada inspektur upacara sebelum mempelai melewati gapura pedang pora yang dibentuk oleh para prajurit.
Selanjutnya, inspektur upacara memberikan pernyataan dan tanda kehormatan kepada pasangan pengantin. Mempelai kemudian berjalan menuju pelaminan diiringi inspektur upacara, sementara komandan kembali memberikan laporan penutup.
Setelah sesi foto bersama pasukan pedang pora, inspektur upacara meninggalkan lokasi dan prosesi pun resmi berakhir. Jika acara resmi sudah berakhir maka bisa dilanjut dengan acara resepsi pernikahan.
2. Orang Tua Turut Serta dalam Prosesi
Apabila orang tua turut serta dalam prosesi, maka upacara berlangsung dengan sedikit perbedaan pada tahap-tahap tertentu. Dalam versi ini, bukan hanya pengantin yang memasuki tempat upacara, tetapi juga orang tua dan keluarga inti.
Saat melalui gapura pedang pora, seluruh keluarga ikut berjalan bersama pengantin, menciptakan momen yang lebih hangat dan penuh makna kekeluargaan. Setelah inspektur upacara memberikan tanda kehormatan.
Kemudian prosesi dilanjutkan dengan pengantaran mempelai ke pelaminan, diiringi oleh inspektur upacara, orang tua, keluarga inti, dan pasukan pedang pora. Tahapan berikutnya sama seperti versi sebelumnya.
Susunan adalah laporan komandan, sesi foto bersama, dan penutupan upacara. Prosesi ini bukan hanya menjadi simbol kehormatan bagi prajurit, tetapi juga bentuk penghormatan kepada keluarga yang turut mendukung perjalanan hidup mereka.
Biaya Upacara Pedang Pora

Setiap acara pernikahan tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit, termasuk bagi Anda yang berencana melangsungkan upacara pedang pora pernikahan. Besarnya biaya upacara ini umumnya menyesuaikan dengan anggaran pernikahan yang telah ditetapkan.
Selain biaya utama seperti dekorasi, catering, atau sewa gedung pernikahan, Anda juga perlu menyiapkan anggaran tambahan khusus untuk kebutuhan para anggota tim pedang pora yang akan ikut serta dalam prosesi pernikahan.
Biaya ini biasanya mencakup akomodasi atau penginapan, transportasi menuju lokasi acara, uang pesangon sebagai bentuk penghargaan, hingga souvenir sebagai tanda terima kasih atas partisipasi mereka.
Upacara pedang pora pernikahan adalah simbol kehormatan dan kesetiaan yang membuat momen pernikahan semakin berkesan. Agar prosesi berjalan sempurna, pastikan Anda memilih tempat dan dekorasi yang tepat.
Untuk Anda yang ingin mewujudkan pernikahan dengan nuansa megah di Yogyakarta, gunakan layanan paket wedding Jogja dari Tendalux Sidomulyo. Kami menyediakan berbagai kebutuhan yang diperlukan untuk mendukung acara pernikahan.