Sering Ada di Acara Nikahan, Apa Itu Upacara Pedang Pora? Begini Penjelasannya!

Apa itu upacara pedang pora? Bagi sebagian orang yang belum paham, pasti bertanya-tanya mengenai upacara yang satu ini. Oleh sebab itu, kami akan berbagai informasi terkait upacara pedang pora yang sering ada di beberapa acara pernikahan.

Pedang pora adalah tradisi yang identik dan selalu ada dalam pernikahan anggota militer. Selain tradisi, ternyata upacara tersebut memiliki makna penting bagi anggota prajurit yang melaksanakannya. 

Hal ini dikarenakan upacara pedang pora hanya bisa dilakukan satu kali saja. Sehingga ketika, anggota prajurit menduda dan menikah lagi, maka tidak akan ada upacara tersebut. Bagi Anda calon istri dari prajurit militer, mungkin sedikit penasaran dengan hal ini. Mulai dari sejarah, persyaratan yang dibutuhkan, hingga tata cara pelaksanaanya. 

Jadi tidak heran apabila Anda mencari berbagai macam informasi terkait sebagai referensi ke depannya. Sehingga, pada saat pelaksanaannya diharapkan bisa berlangsung dengan baik tanpa ada kendala sedikitpun. 

Penjelasan Upacara Pedang Pora dalam Pernikahan Anggota Militer

Baik itu wanita sipil atau anggota perwira sekalipun jika menikah dengan anggota perwira militer, maka wajib mengadakan pedang pora di hari resepsi pernikahannya. Oleh sebab itu, dengan berbekal informasi terkait Anda bisa mendapatkan sedikit gambaran seperti apa prosesi tersebut berlangsung.

Di bawah ini ada beberapa penjelasan terkait pedang pora dalam acara pernikahan resepsi perwira militer. 

1. Persyaratan yang Harus Dipenuhi Mempelai Wanita

Seperti yang telah Anda ketahui menikah memang memerlukan dokumen persyaratan yang cukup banyak. Hal ini ternyata berlaku sama untuk prosesi pedang pora. Ada berbagai macam syarat upacara pedang pora yang harus dipenuhi oleh pihak mempelai wanita. 

Persyaratan yang harus dipenuhi, Sumber: pexels.com
Persyaratan yang harus dipenuhi, Sumber: pexels.com

Pastikan Anda memenuhi semua persyaratan yang ada di bawah ini agar prosesnya bisa berjalan lancar. Persyaratan tersebut meliputi:

  • Surat permohonan izin untuk menikah beserta 10 lembar salinan secara lengkap yang sudah dibubuhi dengan tanda tangan dari atasan satuan pihak suami, seperti Komisi Batalyon atau Danyon
  • Surat pernyataan tentang kesanggupan dari pihak calon mempelai wanita yang sudah dibubuhi dengan tanda tangan dan bermaterai
  • Surat pernyataan persetujuan pihak orang tua maupun wali dari calon istri dan sudah dibubuhi tanda tangan
  • Surat keterangan pernyataan belum menikah yang diketahui oleh Pemerintah Desa serta KUA
  • Surat keterangan untuk menetap dari orang tua pihak calon istri serta suami
  • Surat Sampul D yang bisa Anda urus di Kodim dan Koramil wilayah domisili mempelai wanita. Surat tersebut ditujukan untuk Komandan Kodim, Perwira Seksi Intelijen atau Pasi Intel, Perwira Seksi Teritorial atau PasiTer serta Komandan Rayon Militer atau Danramil
  • Dokumen N1 yang berisi dokumen keterangan akan menikah dan sudah dibubuhi dengan tanda tangan orang tua serta calon mempelai wanita
  • Dokumen N2 yang berisi surat pernyataan asal usul calon mempelai wanita beserta orang tuanya
  • Dokumen N4 yang berisi surat keterangan terkait calon mempelai wanita
  • Surat pernyataan dari calon suami dan calon istri
  • Surat Keterangan Catatan Kepolisian atau SKCK dari pihak calon mempelai wanita beserta orang tuanya
  • Ijazah dari calon mempelai wanita
  • Akta kelahiran dari calon suami serta calon istri
  • Fotocopy kartu tanda penduduk atau KTP dari calon mempelai wanita beserta orang tuanya
  • 12 lembar pas foto terbaru calon mempelai pria berukuran 6×9 dengan menggunakan Pakaian Dinas Harian atau PDH serta Persit tanpa Lencana berlatar belakang biru
  • 5 lembar pas foto terbaru calon mempelai wanita berukuran 4×6 berpakaian Persit berlatar belakang biru

Itu dia beberapa persyaratan dokumen yang harus dipenuhi oleh pihak mempelai wanita sebelum mendaftarkan diri untuk upacara pedang pora. Pembuatan berbagai macam surat-menyurat tersebut ataupun pernyataan wajib diketahui oleh aparat desa setempat. Tujuannya adalah agar dokumen tersebut sah serta tidak terjadi penyalahgunaan. 

2. Biaya untuk Melaksanakan Pedang Pora

Untuk menggelar Upacara Pedang Pora, diperlukan perhitungan biaya yang terinci, Sumber: ionos.co.uk
Untuk menggelar Upacara Pedang Pora, diperlukan perhitungan biaya yang terinci, Sumber: ionos.co.uk

Tradisi pernikahan tersebut akan membutuhkan biaya yang bisa dibilang cukup mahal. Biaya upacara pedang pora sendiri biasanya akan ditentukan berdasarkan pangkat dari calon suami sebagai prajurit militer. Selain itu biaya upacara juga tergantung dari anggaran yang telah ditetapkan oleh pihak mempelai beserta keluarga.

Jadi untuk rincian biaya prosesi resepsi pedang pora biasanya akan berkaitan secara langsung dengan jasa wedding organizer yang Anda gunakan. Hal ini juga termasuk dengan biaya sewa tenda, sebab prosesi pedang pora akan membutuhkan lokasi yang cukup luas. 

Jadi jika Anda membutuhkan tenda, maka Anda bisa menyewanya di jasa sewa tenda Jogja. Terkadang ada juga jasa sewa tenda maupun wedding organizer yang akan menawarkan paket untuk upacara pedang pora.

3. Tata Cara Pelaksanaan Upacara Pedang Pora pada Resepsi Pernikahan

Konsep acara pernikahan upacara pedang pora, Sumber: idewedding.com
Konsep acara pernikahan upacara pedang pora, Sumber: idewedding.com

Proses dan tata cara pelaksanaan pedang pora pada resepsi pernikahan harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Di dalam pelaksanaannya, nantinya pihak orang tua dari mempelai bisa ikut serta dalam prosesi atau sebaliknya. Sebagai gambaran berikut rincian tata cara tersebut.

Orang Tua Tidak Ikut Serta

Apabila orang tua dari pihak mempelai wanita maupun pria tidak ikut serta di dalam prosesi tersebut, maka setidaknya akan ada 12 tahapan yang harus dilakukan. Berikut rincian lengkap tentang tahapan pelaksanaan pedang pora apabila pihak orang tua tidak ikut serta:

  • Petugas upacara memasuki tempat
  • Pengantin dan kedua orang tua memasuki tempat 
  • Inspektur upacara memasuki tempat
  • Laporan dari Komandan pasukan ke inspektur upacara
  • Kedua mempelai memasuki bagian gapura pedang
  • Pernyataan inspektur upacara
  • Prosesi pemberian tanda kehormatan kepada kedua mempelai
  • Mempelai berjalan ke pelaminan bersama dengan inspektur upacara yang akan mengiringi
  • Komandan pasukan memberi laporan ke inspektur upacara
  • Inspektur upacara meninggalkan tempat
  • Prosesi foto bersama pasukan Pedang Pora dan kedua mempelai
  • Selesai

Pihak Orang Tua Ikut Serta

Secara garis besar prosesi atau tata cara untuk upacara ketika orang tua ikut serta atau tidak adalah sama. Hanya saja apabila orang tua ikut serta di dalamnya, maka ketika proses memasuki gapura pihak orang tua beserta keluarga inti akan turut serta dan mengikuti mempelai sampai ke pelaminan. 

Bagaimana, cukup panjang bukan prosesi upacara pedang pora dalam resepsi pernikahan? Beberapa informasi di atas bisa Anda jadikan sebagai referensi sebelum mendaftar atau melaksanakan prosesi pedang pora saat pernikahan. Sebaiknya Anda bekerja sama dengan wedding organizer terpercaya dan memilih menu catering terbaik ya.

Leave a Comment